Kumpulan Buletin Alkhoirot

Pondok Pesantren Alkhoirot telah jauh melesat maju dibanding dengan semasa saya masih di sana, 1986. Itu karena kiprah generasi penerus Mbah KH. A. Syuhud Zayyadi yang telah kembali dari menimba ilmu baik di dalam negeri hingga Harvard dan terjun langsung membangun management dan infrastruktur di dalamnya.

Berikut ini kumpulan buletin yang saya sediakan bersumber dari www.alkhoirot.com. Gratis didownload dari blog ini maupun dari sumbernya.

Buletin SANTRI



Buletin SISWA


Buletin El-Ukhuwah PP Alkhoirot Putri



http://www.o-om.comhttp://www.o-om.com




Selamat membaca..


ParaDIsE.group

Download Ebook Islamy

Jika Anda tidak sempat belanja buku kesukaan atau mungkin keuangan lagi menipis, mungkin ebook yang disediakan seorang teman, Arif Rahman Lubis, ini bisa memenuhi hasrat dan dahaga Anda untuk membaca. Silakan download, GRATIS!

Ebook Majmuaatur Rasail (Risalah Pergerakan) - Hasan Al Banna

Ebook Antara Semalam dan Hari Ini - Hasan Al Banna

Ebook Apa Artinya Saya Menganut Islam - Fathi Yakan

Ebook Beberapa Studi Tentang Islam - Sayyid Qutb

Ebook Dasar-Dasar Islam -Abul Ala Al Maududi

Ebook Generasi Pemuda dan Perubahan - Fathi Yakan

Ebook Islam Dakwah Yang Syumul - Yusuf Qardhawi

Ebook Jalan Dakwah - Mustafa Masyhur

Ebook Kearah Kesatuan Gerakan Islam - Fathi Yakan

Ebook Manhaj Hidup Muslim - Kompilasi Sayyid Qutb dan Al Maududi

Ebook Metode Pemikiran Al Banna(At Thawabit Wal Muthaghaiyirat) - Jumaah Am

Ebook Pendidikan Islam dan Madrasah Hassan Al Banna - Yusuf Al Qaradawi

Ebook Petunjuk Sepanjang Jalan - Sayyid Qutb

Ebook Salah Faham Terhadap Islam - Muhammad Qutb

Ebook Taubat - Yusuf Al Qaradhawi

Ebook Usrah dan Dakwah - Hasan Al Banna

Ebook Zadul Maad 1 - Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Ebook Zadul Maad 2 - Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Ebook Zadul Maad 3 - Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Ebook Zadul Maad 4 - Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Ebook Zadul Maad 5 - Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Ebook Akidah

Ebook Al Aqidah Ath Thahawiyah

Ebook Kitab Tauhid - Muhammad At Tamimi

Ebook Allah Dalam Aqidah Islamiah - Hasan Al Banna

Ebook Penodaan dalam Kitab Tadzqirah Ahmadiyah - LPPI


Ebook Pemikiran

Ebook Lentera Merah - Soe Hok Gie

Ebook Logika Marx

Ebook The Republic - Plato

Ebook The Science of Right - Immanual Kant



Ebook Umum

Ebook Geopolitics

Ebook History of Global Capitalisme

Ebook Poverty Targeting in Asia

Ebook Prinsip Ekonomi

Ebook Social Constructivism and The Philosophy of Science

Ebook A Brief History of Time - Stephen Hawking



Ebook Pengembangan Diri

Ebook 29 Leadership Secrets From Jack Welch

Ebook How to Develop a Super Power Memory

Ebook Learn Speed Reading

Ebook The 7 Habits of Highly Effective People - Stephen Covey

Ebook The 8th Habit - Stephen Covey

Ebook The Daily Drucker



Ebook Biografi

Ebook Sirah Nabawiyah - Mustafa Sibaie

Ebook Biografi - Abul Ala Al Maudidi

Ebook Detik-Detik Hidupku - Hasan Al Banna

Ebook Living History - Hillary Clinton

Ebook John Dewey - Robert B Westbrook


Ebook Fiqih dan Ibadah

Panduan Ibadah Ramadhan - Iman Santoso



Sifat Puasa Nabi - Salim & Ali Hasan

Ebook Fiqih Sunnah Jilid 1 - Sayyid Sabiq

Ebook Fiqh Prioritas - Yusuf Al Qaradhawi

Ebook Fatwa Kontemporer - Yusuf Al Qaradhawi

Ebook Fatwa Al Qaradhawi

Ebook Fiqih Zakat _ Yusuf Al Qaradhawi

Ebook Haji dan Umrah Seperti Rasulullah - Nashirudin Al Albani

Ebook Kumpulan Doa Dalam Al Quran dan Sunnah

Ebook Sifat Sholat Nabi - Nashirudin Al Albani



Ebook Al Quran

Ebook At Tibyaan Fii Aadaabi Hamalatil Quran - Imam Nawawi

Ebook Menghapal Al Quran - Yusuf Al Qardhawi

Ebook Pedoman Daurah Al Quran - Abdul Aziz Abdur Rauf


Ebook Hadist

Ebook Hadits Arbain An Nawawi

Ebook Riyadhus Shalihin


Ebook Novel

Ebook Anna Karenina - Leo Tolstoy

Ebook Mushashi - Eiji Yoshikawa

Ebook Thus Spake Zarathustra - Friedrich Nietzsche

Ebook Dibawah Lindungan Ka’bah - Hamka

Ebook Bukan di Negeri Dongeng - Helvy Tiana Rosa dkk



Ebook Bahasa Arab

Ebook Ilmu Nahwu Ebook Bahasa Arab - Ustad Abu Hamzah



Ebook Pernikahan dan Keluarga Islami

Ebook 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga

Ebook Birrul Walidain

Ebook Kado Perkawinan (Pasword: yogakeren)

Nama Indah Untuk Anak (Putra)

Nama Indah Untuk Anak (Putri)



ParaDIsE.group

Detik-Detik Eksekusi Trio Bomber Bali

Detik-Detik Eksekusi Trio Bomber Bali
Dijalani Sukarela & Penuh Kesadaran
CILACAP - Jenazah tiga terpidana mati kasus bom Bali I kemarin (9/11) dimakamkan. Ribuan pelayat mengantarkan Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron (Mukhlas) ke peristirahatan terakhir.

Dari sumber terpercaya di Nusakambangan, Jawa Pos mendapatkan detail detik demi detik proses ekekusi. Saat itu, azan Isya yang berkumandang dari Masjid At-Taubah di kompleks Lapas Batu baru saja berlalu. Hujan deras menyamarkan suaranya. Amrozi, Mukhlas, serta Imam Samudra lekas berdiri dan mendirikan salat di dalam sel masing-masing. Mereka tidak melewatkan satu detik pun malam yang tidak berbulan tersebut tanpa ibadah.

Karena itu, bunyi pintu terali besi yang dibuka pukul 22.00 Sabtu malam tidak mengejutkan karena mereka memang masih terjaga. Di luar sel, hujan baru saja reda. Suara katak bersahutan memecah kesunyian malam yang bisu di Lapas Batu. Angin malam menerbangkan bau tanah, menggantikan bau laut.

"Mereka sama sekali tidak terkejut. Seperti sudah berfirasat," kata sumber koran ini di Nusakambangan, mengingat momen yang menurut dia tidak akan bisa dia lupakan seumur hidup itu.

Enam pejabat Lapas Batu, antara lain Kabid Administrasi Mudianto dan Kabid Pembinaan Jaya Tjahyana, yang dikawal sipir pengurus para teroris, menyampaikan kabar penting kepada Amrozi, Imam, dan Mukhlas -saat itu belum ada polisi yang dilibatkan. Pejabat tersebut mendatangi satu per satu sel mereka yang letaknya berdampingan di sel super maximum security. Pertama Amrozi, lalu Imam, dan selanjutnya Mukhlas. Isinya: "Mohon siap, satu jam lagi Anda akan dijemput untuk menjalani pidana mati."

Lalu, apa tanggapan mereka saat itu? Mereka menjawab, "Insya Allah siap. Tapi jangan disakiti." Tidak ada teriakan emosional. Mereka memang sudah tahu akan datangnya malam terakhir itu -yang memang sudah mereka tunggu untuk melengkapi konsep mati syahid menurut mereka. Apalagi ketiganya pada Rabu (5/11) sudah diberi tahu jadwal eksekusi yang akan dilakukan secepat-cepatnya 3 x 24 jam sejak pemberitahuan.

Malam beranjak larut dan bulan pun tetap belum terlihat. Ketiganya lalu bersiap menanti kedatangan regu eksekutor yang hendak menjemput mereka. Mandi dan berwudu mereka lakukan. Tidak ketinggalan setelan gamis putih plus celana panjang setumit warna gelap, cokelat atau hitam, mereka kenakan. Tidak lupa harum wangi minyak Arab mereka balurkan ke baju. "Wangi dan sudah bersih saat dijemput," lanjut sumber itu.

Amrozi dan Mukhlas mengenakan peci putih. Imam membalut rambut sebahunya dengan peci putih yang dikombinasi dengan ikat-kepala cokelat kehitaman. Rambut dan janggut mereka tetap dibiarkan berurai. Sandal jepit warna putih dan alas kaki biru menemani langkah. Di dalam sel mereka melanjutkan membaca doa hingga saat penjemputan tiba. Sipir yang berdinas di tahanan teroris kembali membuka pintu. Proses serah terima kepada anggota Brimob usai pukul 23.05.

Proses itu diikuti dengan pemborgolan tangan mereka ke arah depan dan pemasangan rantai di bagian kaki. Mereka meminta mata tidak ditutup. "Tidak ada perlawanan," tambah sumber itu.

Saat itulah Amrozi memekikkan takbir yang diikuti Imam dan Mukhlas. Sekitar lima kali mereka bertakbir. Anggota Brimob membujuk mereka agar tidak berteriak keras-keras dan dijawab Amrozi dengan seloroh, "Nggak apa-apa, Pak. Kita ini kan hanya ngusir setan." Brimob itu diam.

Semuanya lalu dibawa ke luar, menuju jalan di depan Lapas Batu. Keadaan sel tetap sunyi mencekam. Napi yang lain, yang letaknya jauh dari sel Amrozi dkk, tidak memberikan respons. Ada lima pintu yang mereka lewati sebelum menghirup udara di depan lapas. Saat mendaki tangga yang memisahkan antara bangunan penjara yang ada di kontur tanah bagian bawah dan kantor yang di atas, anggota Brimob yang mengapit satu per satu memperlakukan mereka dengan sabar.

"Sopan banget," tegas sumber itu. Tidak ada yang diseret atapun dipaksa. Urutannya adalah Amrozi, Imam, dan Mukhlas. Mereka tidak membawa Alquran ataupun tasbih. Semua lampu lapas juga dihidupkan selama proses tersebut. Tapi, tidak lama kemudian, HP dan HT serta segala tanda yang dikenakan di baju sipir diminta Brimob untuk dilepas dan disita sementara. Mereka khawatir pin itu adalah kamera tersembunyi.

"Amrozi terlihat paling pucat. Waktu bertakbir, suaranya tidak lagi nyaring. Nglokor. Tapi mencoba tegar," bebernya. Saat dibawa ke lokasi ekskusi, juga tidak ada ucapan perpisahan dengan sipir.

Juga tidak ada berkas apa pun yang mereka tanda tangani. Begitu sampai di depan lapas, mereka langsung masuk mobil Mitsubishi Strada yang telah ready dan duduk di jok tengah. Mobil itu ditumpangi sekitar delapan personel bersenjata lengkap, termasuk yang mengenakan tutup kepala.

Iring-iringan bergerak sekitar pukul 23.15. Mobil Mitsubhisi itu ada di tengah rombongan sebagaimana geladi bersih yang dilakukan pada Sabtu pagi. Namun, proses tersebut sedikit terkendala saat tiga ambulans tidak mampu mendaki terjal dan licinnya jalan menuju ke lokasi eksekusi yang letaknya di bekas Lapas Nirbaya, sekitar 6 kilometer arah selatan Lapas Batu.

Proses eksekusi lancar, tanpa halangan. Mereka juga tidak melawan. Posisinya, dengan regu tembak menghadap ke depan, Amrozi berada di paling kiri, Imam di tengah, dan Mukhlas di kanan. Mereka tidak mau mengenakan penutup mata. "Jadi hanya memejamkan mata dan menunduk saat ditembak,'' urainya. Jarum jam menunjuk pukul 00.15 saat mereka dinyatakan telah tewas dengan masing-masing satu tembakan.

Sesudah didor, jenazah yang dibungkus kantong mayat warna kuning dimaksukkan ke keranda sederhana yang dibuat dari bambu dan diletakkan di bak belakang Mitsubishi Strada. Kain mori menutupi keranda itu.

Apakah sebelum ditembak mereka bertakbir? "Iya," jawab sumber itu. Ketika eksekusi selesai, bulan sudah terlihat separo dan gerimis mulai turun.

Saat proses itu berlangsung, Kapolda Jateng Irjen Pol F.X. Sunarno dan Kalapas Batu Sedijanto menunggu di rumah dinas pejabat lapas. Menurut aturan, memang tidak semua orang bisa menghadiri eksekusi mati kecuali tim medis, rohaniwan, jaksa, dan tim eksekutor. Pukul 01.05, rombongan kembali dari tempat eksekusi. Hujan mulai turun.

Jenazah lalu dibawa ke balai pengobatan milik lapas untuk otopsi dan dibersihkan. Sekitar pukul 02.00, kerabat Amrozi dan Mukhlas, Ali Fauzi dan Syuhada, datang dan melakukan proses perawatan. Mulai dari memandikan, mengafani, dan menyalati. Pukul 06.06 helikopter terbang membawa mereka. Saat itu suasana cukup tegang. Lantaran begitu tegangnya, terjadi insiden.

Ketegangan bermula saat seorang polisi berseragam melihat dua orang yang tidak berseragam di atas tower di sebelah utara-timur Lapas Batu. Posisi itu sangat dekat dengan helipad. Padahal, heli yang sudah memuat jenazah tiga orang itu belum tinggal landas. Khawatir terjadi sabotase, petugas berseragam itu mengeluarkan tembakan untuk menyuruh dua orang di atas tower itu -yang sebenarnya juga polisi- agar turun. Dua orang itu belakangan diketahui sebagai anggota komunikasi elektronik yang memasang jammer untuk mengacak sinyal HP.

Amrozi dkk telah pergi dan tidak akan kembali. Barang-barang mereka, yang jumlahnya sekitar enam pak kardus besar, masih tersimpan di Lapas Batu. Entah kapan barang-barang itu akan diambil keluarganya. Selama mereka di Nusakambangan, musik dangdut yang sebelumnya selalu menyemarakkan peringatan tahun baru atau Agustusan sementara ditiadakan.

Kejaksaan Agung mengakui bahwa ketiganya dieksekusi tanpa penutup mata. "Ini sesuai permintaan tiga terpidana itu. Jadi dengan mata tidak tertutup," ujar Kapuspenkum Kejagung Jasman Pandjaitan di Kantor Kejagung kemarin dini hari.(naz/ano/fal/git/nw/jpnn)[Baca juga tulisan terkait di sini]

ParaDIsE.group

Dr. Rihab Taha

Dr. Rihab Taha
Dokter wanita paling berbahaya di dunia
Ia dijuluki ilmuwan wanita paling mematikan, karena memproduksi senjata biologi yang cukup untuk membunuh seluruh penduduk di muka bumi lebih dari dua kali! Inilah salah satu alasan utama yang mendorong Amerika Serikat mengobarkan perang dengan Irak. (Dan.. inilah propaganda dan tuduhan AS yang mengada-ada?!)
Dr. Rihab Taha, yang dikenal oleh tim pengawas senjata PBB sebagai "Dr Germ", karena pekerjaannya yang mengerikan di bidang senjata biologi. Amerika dan sekutunya bahkan menganggap ilmuwan wanita ini sebagai ancaman terbesar sejak berakhirnya perang dingin. Ancaman yang harus dilenyapkan dengan taruhan apa pun! (Amerika tidak pernah rela persenjataannya tersaingi negara lain demi mengukuhkan diri sebagai adidaya tunggal.)

Kisah tentang "Dr Germ" ini berawal pada 1979, ketika Taha berangkat ke Inggris untuk belajar di bidang plant toxins. Ia akhirnya meraih gelar PhD dari the University Of East Anglia di Norwich, dimana ia belajar biologi secara serius, dan terfokus pada bidang penularan penyakit.

Banyak kalangan di Inggris -- tempat dimana Dr. Taha mendapatkan keahliannya - terkejut ketika ia kemudian menjadi ancaman bagi seluruh penduduk di Bumi. "Ini sama seperti ketika mendapati anak perempuan kita melakukan sesuatu yang mengerikan," kata Dr. John Turner, mantan pimpinan the university’s biology departement, yang pernah mengajar Dr. Taha selama 4 tahun.

"Melihat apa yang dilakukan Taha sekarang, sangat mengejutkan saya. Dari semua mahasiswa yang pernah saya didik, dialah orang terakhir yang saya duga mampu melakukan hal-hal mengerikan seperti itu, " lanjut Dr. Turner.

Teman-teman sekelasnya menyetujui pendapat tersebut. Tak seorang pun percaya, teman mereka yang dulu sangat pendiam, dan pemalu di kampus, sanggup melakukan hal yang sangat mengerikan. Tetapi, salah seorang anggota tim pengawas senjata PBB berujar Dr. Taha, jenis orang yang sangat ahli dalam bertipu muslihat, kesan pemalu itu hanya kedok dari kepribadiannya yang sesungguhnya. (Dan pernyataan ini semua adalah kebohongan AS pada publik.)

"Kalau melihat sepintas, dia sosok yang sederhana, tidak banyak lagak. Tak seorang pun mengira dia adalah pimpinan program senjata kuman Irak," kata Dr. David Huxsoll, yang pertama kali memimpin Tim Inspeksi Senjata PBB, setelah Perang Teluk 1991.

Entah benar, entah tidak, ketika Tim Pengawas Senjata PBB mengajukan sejumlah pertanyaan, Dr. Taha yang sangat lembut hati dan tulus itu, pada saat yang sama bisa meledak dalam kemarahan, berteriak-teriak dan melempar kursi. Namun, Tim PBB yang terlibat dalam kejadian tersebut, berujar itu hanyalah taktik Dr. Taha untuk mengacaukan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Namun, dari pemeriksaan lanjutan, kisah mengerikan "Dr. Germ" mulai terbuka. Menurut para penyelidik, sesudah Dr. Taha kembali ke Irak, Saddam Hussein segera memerintahkannya memimpin program pengembangan senjata kuman. Program ini sengaja dikembangkan untuk menghadapi musuh-musuh pemerintah Irak. Senjata ini, sanggup membunuh jutaan manusia, tanpa perlu pengetahun teknis tinggi, dan biaya sangat mahal, seperti halnya mengembangkan bom atom.

Misi ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah Irak. Senjata ini, menurut rencana digunakan untuk mengambil alih negara-negara seperti Kuwait, dan mengganyang musuh-musuh di dalam negeri. Saddam, bahkan dikabarkan, pernah menghukum mati empat ilmuwan sebelumnya, karena mereka tidak membuat kemajuan berarti dalam pengembangan senjata biologi.

Laboratorium rahasia di Salman Pak dikabarkan menjadi tempat paling mengerikan. Di sanalah Dr. Taha dan timnya --terdiri dari 100 ilmuwan Irak-- mengembangkan senjata kuman dan bakteri yang paling mematikan. Senjata yang sanggup memusnahkan setiap manusia di muka bumi. (Toh, pada akhirnya tidak pernah terbukti!)

Informasi tersebut disampaikan mantan pimpinan Tim Pengawas Senjata Biologi PBB, Richard Spertzel. Menurut perkiraan PBB, Dr. Taha mengembangkan 8400 liter antrax –yang cukup untuk memusnahkan seluruh penduduk dunia barat—dan senjata biologi jenis lain. Ia bekerja selama 10 tahun, untuk membuat cadangan senjata biologi terbesar di dunia, di luar Uni Sovyet (sebelum terpecah).

Ia juga membuat 19.000 liter botulinum, racun yang menyebabkan lidah membengkak dan membuat korbannya mati lemas. Dr. Taha juga memproduksi 2000 liter aflatoxin, yang mampu menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan pertumbuhan kanker secara cepat.

Selain itu, Dr. Taha juga mengembangkan ganggren, yang sanggup membuat kulit manusia mencair dan mengelupas. Ibu dari seorang anak perempuan berusia delapan tahun ini juga memproduksi virus yang bisa membunuh bayi-bayi, setelah mereka menderita mencret yang parah.

Tim Inspeksi Senjata PBB pertama, juga menemukan videotapes Dr. Taha yang merekam uji coba senjata kuman terhadap binatang. Tetapi, gambar-gambar yang memperlihatkan bintang-binatang itu menggeliat kesakitan di dalam kotak kaca, tidak pernah dirilis. Namun, Tim Inspeksi PBB yakin, Dr. Taha bertanggungjawab atas kekejian lain yang lebih besar.

Ada bukti-bukti kuat, "Dr. Germ" juga mengadakan eksperimen senjata biologi terhadap manusia. Merujuk laporan pihak militer Israel, Dr. Taha mengamati dengan aman dibalik sekat yang tebal, ketika jamur mematikan, bakteri dan virus-virus buatannya diuji cobakan kepada para tahanan perang Irak, yang diikat di tempat tidur. Fasilitas uji coba tersebut berada di bawah tanah di daerah Al Hakam.

Dalam eksperimen di alam terbuka, sekelompok manusia, terdiri dari 12 tahanan Irak diikat pada sebuah tonggak, dekat perbatasan Irak dan Saudi Arabia. Tak lama kemudian bakteri antrax diledakkan ke udara, hanya beberapa yard jaraknya dari mereka. Para tahanan ini, diberi helm pengaman untuk menghindarkan mereka dari pecahan peluru meriam, sehingga efek dari bakteri dan kuman bisa dimonitor dengan baik. Semua tahanan tersebut meninggal beberapa hari kemudian, akibat penyakit mematikan.

Tim Pengawas PBB, juga menduga "Dr. Germ" dengan sengaja menyebarkan penyakit tertentu diantara para tahanan Irak, untuk mengamati efek dari senjata biologi bila digunakan dalam perang. Para tahanan tersebut banyak yang menderita kebutaan, pendarahan mata, deman "Crimen Congo", camel pox dan penyakit mengerikan dimana mereka mati perlahan-lahan, karena kehilangan darah melalui luka-luka terbuka di kulitnya.

Sayangnya, pemerintah Irak tidak memberikan akses kepada Tim Pengawas Senjata PBB untuk mengunjungi Abu Gharib, sebuah penjara di dekat Baghdad. Pemerintah Irak seolah menutupi eksperimen senjata biologi yang sangat mengerikan terhadap manusia.

Raymond Zilimskas, mantan analis senjata kuman di the Arms Control and Disarmament Agency mengatakan, "Di Irak kemungkinan besar terjadi aktivitas uji coba menjijikkan, termasuk eksperimen tidak bermoral terhadap bintang dan manusia."

Peristiwa horor di Irak tersebut terbuka ketika menantu Saddam Hussein, Letjen Hussein Kamal Hassan, yang memimpin program senjata rahasia Irak melarikan diri ke Jordania pada Agustus tahun 1995. Ia mengakui negerinya memiliki senjata pembunuh massal berupa rudal berhulu ledak kuman. Pernyataan ini, memaksa Irak --untuk pertama kalinya-- mengakui bahwa program senjata biologisnya telah memasuki tingkat produksi untuk tujuan militer. Di antara pengakuan Irak adalah memasang bakteri biologi pada 166 bom dan 25 rudal balistik tipe "Al Hussein".

Hussein Kamal pula yang memaparkan bagaimana "Dr. Germ" bekerja di laboratoriumnya. Pernyataan Kamal tentang Dr. Taha yang digambarkannya bersuara sangat lembut itu, akhirnya memicu penyelidikan lebih intensif yang kemudian membuka eksperimen mengerikan yang dilakukan ilmuwan tamatan Inggris itu.

Ketika Tim Pengawas PBB sempat mengkonfrontasi Dr. Taha dengan bukti-bukti yang cukup kuat, ilmuwan ini mengatakan sangat bangga terhadap negaranya, juga terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Bahkan dengan antusias ia mengatakan bahwa kecuali menerbarkan penyakit, ia juga menemukan obat mujarab bagi penyakit-penyakit mengerikan itu.

"Ia malah tidak ragu-ragu menampilkan diri sebagai otak dibalik senjata biologi Irak. Ia seolah tidak merasakan kecemasan dunia atas perilaku buruknya," kata seorang mantan anggota Tim Pengawas Senjata PBB di Irak.

Sejauh ini, pemerintah Irak tidak mau bekerjasama. Bahkan ketika diajukan enam laporan berbeda soal bukti-bukti adanya program pengembangan senjata biologi di negaranya, Irak membantah semua laporan itu, dan menyebutnya sebagai kebohongan.

Ketika Tim Pengawas Senjata PBB melakukan penggerebekan di sejumlah tempat yang diduga sebagai laboratorium senjata biologi, mereka setiap kali menemukan gudang kosong yang tampaknya baru saja dibersihkan secara terburu-buru, dengan dokumen-dokumen yang masih terbakar di tempat sampah. "Dr. Germ" dan timnya, agaknya selalu selangkah di depan tim inspeksi senjata PBB.

Rumor yang beredar menyebutkan, "Dr. Germ" yang cerdik ini adalah istri simpanan Letjen Amer Rashid, pejabat militer Irak yang ditugaskan bekerjasama dengan Tim Pengawas Senjata PBB. Itulah sebabnya Rashid dengan mudah bisa memperingatkan "Dr. Germ" akan adanya penggerebekan dan memberinya cukup waktu untuk memusnahkan bukti-bukti. Selama bertahun-tahun, tim PBB mencoba menemukan bukti-bukti kuat keberadaan senjata biologi mengerikan di Irak, tapi semuanya gagal.

Ada keyakinan lain, cadangan anthrax dalam jumlah besar ini selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain di Irak. Persediaan senjata biologi ini disimpan dalam truk yang dilengkapi instalasi pendingin, dan dikawal secara langsung oleh pengawal-pengawal setia Saddam Hussein.

Suatu saat, Tim Pengawas Senjata PBB pernah ditahan beberapa jam oleh serdadu Irak sebelum mereka diijinkan memasuki daerah tertentu. Ketika akhirnya mereka diijinkan masuk, mereka menemukan laboratorium dalam keadaan kosong, dan kelihatannya baru saja dibersihkan secara terburu-buru.

Setelah Tim Inspeksi Senjata PBB pertama keluar dari Irak pada 1997, keadaan semakin buruk. Saddam Hussein dikabarkan melumpuhkan semua kamera pengawas dan menyembunyikan semua peralatan produksinya.

Mantan pimpinan Tim Pengawas Senjata Biologi PBB Richard Spertzel, mengatakan seandainya tidak ada senjata biologi tersisa sedikit pun di Irak saat ini, tetapi hanya dengan mengubah sejumlah komponen di pabrik obat yang memproduksi antibiotok, Irak mampu memproduksi anthrax dalam jumlah sangat besar.

Banyak orang khawatir, dalam empat tahun belakangan --setelah Tim Inspeksi Senjata PBB pertama meninggalkan Irak-- cukup memberi waktu bagi Irak memproduksi lebih banyak lagi senjata biologi ketimbang yang dimiliki sebelumnya. Diperkirakan, Irak saat ini memiliki persediaan 17 ton anthrax.

Pada akhirnya, Amerika Serikat mungkin berperang hanya untuk melenyapkan satu wanita saja, dialah Dr. Rihab Taha, "Dr. Germ", atau si "Bug Lady", sebab dialah otak di balik semua senjata biologi Irak yang mengerikan ini! (Pertanyaan usilnya adalah: Masa' sih agen rahasia AS cuma jagoan di film, hanya untuk membekuk seorang wanita mesti dengan perang keroyokan?!)

Sumber: cnn/bbc news (dikutip oleh Agnes Davonar)
(Segala cara dilakukan AS untuk mengukuhkan hegemoninya di muka bumi seolah-olah bangsa-bangsa lain terlalu bodoh untuk mengerti akal bulus mereka. Coba klik di sini dan baca juga ini)

ParaDIsE.group

Barack Obama Presiden untuk Semua

Barack Obama Presiden untuk Semua
Dunia Merayakan Kemenangan Obama

CHICAGO - Beruntunglah setiap orang yang diberi kesempatan hidup sampai 4 November 2008. Pada hari itu, sejarah tercipta di Amerika Serikat. Negara superpower yang sedang berada di bibir kehancuran itu kini menemukan momentum kebangkitannya. Sumber harapan itu muncul setelah Barack Hussein Obama, senator muda berkulit hitam yang lahir di Hawaii dari ibu Amerika dan ayah Kenya, menghabiskan empat tahun masa kecil di Jakarta, dan besar di Amerika itu, terpilih menjadi presiden ke-44 AS kemarin.

Menjadi kulit berwarna pertama penghuni Gedung Putih menempatkan Barack Hussein Obama kini sejajar dengan presiden legendaris AS lainnya, George Washington (presiden pertama dan proklamator kemerdekaan), Thomas Jefferson (presiden ketiga dan penyusun deklarasi kemerdekaan), dan Abraham Lincoln (presiden ke-16 yang menghapus perbudakan).

Terpilihnya senator Illinois yang baru berumur 47 tahun itu juga telah menghancurkan rasisme di AS yang 50 tahun lalu masih membuat warga kulit berwarna harus berbagi toilet, tempat duduk bus, dan sekolah dengan tetangganya warga kulit putih.

Fenomena Obama atau Obamanomena itulah yang membuat seluruh dunia ikut merayakan kemenangannya. Latar belakang yang beragam telah membuat Obama menjadi presiden untuk semua. Dari kampung-kampung kumuh di Nairobi, Kenya, tempat kelahiran bapaknya, Barack Hussein Obama Sr, sampai jalan-jalan di Jakarta, tempat masa kecilnya, hingga pusat perayaan di Grant Park, Chicago, seluruh warga bersukacita. Jawa Pos yang sedang berada di kampung halaman Obama itu menyaksikan sebagian besar di antara sekitar 200.000 pengunjung menumpahkan air mata saat Obama menyampaikan pidato kemenangan Selasa (4/11) malam waktu setempat atau kemarin siang WIB.

Setengah jam setelah penghitungan suara menunjukkan perolehan suara electoral-nya telah melewati "magic number" 270 (syarat minimal), Barack Obama tampil di panggung bersama istri, Michelle, serta dua putrinya, Sasha dan Malia. Dalam awal pidato kemenangannya, Obama menegaskan bahwa segalanya mungkin terjadi di AS. Dan, dia telah membuktikannya. "Jika ada seseorang di luar sana yang masih ragu bahwa Amerika adalah sebuah tempat yang memungkinkan segala sesuatu terjadi, yang masih bertanya-tanya apakah mimpi para pendiri bangsa ini masih bisa menjadi nyata di masa sekarang, yang masih mempertanyakan kekuatan demokrasi, malam ini pertanyaan Anda terjawab," kata Obama yang langsung disambut tepuk tangan membahana diselingi teriakan "Yes, We Can" berulang-ulang.

Dengan sportif, Obama juga menyampaikan terima kasih dan pujian kepada "musuh" politiknya selama enam bulan masa kampanye, John McCain. "Kita menjadi lebih baik berkat pengabdian pemimpin yang pemberani dan tidak egois ini. Saya mengucapkan selamat kepadanya (McCain); juga kepada Gubernur (Sarah) Palin. Dan, saya berharap bisa bekerja sama dengan mereka untuk bersama-sama memperbarui janji bangsa ini," ujarnya.

Pada bagian akhir, Obama menyebut semua orang terdekatnya, mulai sang istri tercinta Michelle yang disebutnya "batu karang" keluarga, dan menjanjikan anak anjing baru bagi dua putrinya, Sasha dan Malia, saat tinggal di Gedung Putih nanti, hingga saudara tirinya yang berdarah Indonesia, Maya Soetoro, di Hawaii. Kurang lebih 10 menit Obama menyampaikan pidato bersejarahnya yang terdengar seperti rangkaian kata mutiara itu.

Sebelum Obama tampil di panggung, John McCain lebih dahulu mengakui kekalahannya. Setelah hasil pemilihan di California muncul dan membuat Obama tak akan terkejar, pahlawan perang Vietnam itu memberikan pidato kekalahan di kampung halamannya, Phoenix, Arizona. Di momen yang seharusnya menyedihkan inilah jiwa kepahlawanan McCain terlihat.

Didampingi istrinya, Cindy, dan calon wakil presiden Sarah Palin, McCain menyampaikan selamat kepada Obama dan menyeru para pendukungnya mengakui kekalahan dan tetap berjuang bagi kemajuan AS. ''Wajar malam ini merasa kecewa. Namun, kami merasakan hanya sebentar, kegagalan ini adalah milikku, bukan milik Anda." ujarnya tegas

Dalam pidato singkat itu, dia meminta para pendukungnya maupun pendukung Obama untuk menyatukan perbedaan setelah pemilu. ''Amerika tak pernah mundur. Amerika tak pernah menyerah,'' katanya. (pidato lengkap baca di Halaman Internasional, Red).

Amerika Membiru

Pemilihan presiden AS tahun ini memang penuh warna. Selain menghasilkan presiden kulit hitam pertama, pilihan 130 juta rakyat AS (terbesar dalam sejarah Pilpres AS) juga mengubah peta dukungan pemilih. Hingga tadi malam, negara bagian biru (blue states) yang berarti mendukung Partai Demokrat dengan kandidat Barack Obama terus bertambah. Sebaliknya, negara bagian merah (red states) yang mendukung Partai Republik dengan kandidat John McCain makin susut.

Dari penghitungan suara, terlihat kunci kemenangan Obama atas John McCain adalah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran (battlegrouns states), khususnya dua negara bagian kunci Ohio dan Pennsylvania. Selama ini tidak pernah ada presiden dari Republik yang kalah di Ohio.

Dengan dana USD 700 juta (Rp 7 triliun, terbesar lagi dalam sejarah pilpres AS) dan masa kampanye 21 bulan, Obama berhasil merebut daerah kantong Republik, seperti Indiana dan Virginia. Kedua negara bagian itu tidak pernah mendukung kandidat Demokrat dalam 44 tahun terakhir. Ohio dan Florida, yang menjadi pendulang suara vital Presiden Bush empat tahun lalu, juga berpaling ke Obama.

Dari penghitungan total suara (popular vote) yang masuk hingga tadi malam, Obama unggul dengan meraih 52,3 persen suara dan McCain tertinggal 46,4 persen. Namun, untuk penghitungan suara electoral, keunggulan Obama lebih mencolok, yakni 349 berbanding 147. Dewan electoral terdiri atas 538 orang dari 50 negara bagian yang komposisinya sesuai dengan jumlah perwakilan negara bagian di Kongres AS (435 anggota DPR AS/House of Representatives dan 100 anggota senat). Untuk menjadi presiden AS, para kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 suara electoral.

Suara electoral Obama banyak disumbang negara-negara bagian padat penduduk di dekat pantai, seperti California, Washington, New York, dan Florida. Sedangkan McCain didukung negara-negara bagian di pedalaman, seperti Texas, wilayah South, Midwest, dan kawasan Rocky Mountain. Tiga negara bagian yang belum diketahui sumbangan suara electoral-nya adalah Georgia, Missouri, dan North Carolina. Semua negara bagian itu dimenangkan Bush pada 2004.

Kemenangan Obama termasuk telak. Sebagai perbandingan, George W. Bush memenangi kursi presiden dua kali, namun tidak pernah meraih lebih dari 286 suara electoral.

Obama Sihir Dunia

Tak hanya di AS, kemenangan Obama juga "menyihir" dunia dengan janji-janjinya. Di seantero bumi, orang berbondong-bondong memenuhi lapangan, plaza-plaza, ruang terbuka, dan pub-pub untuk menantikan hasil pemilu AS. Dunia seakan diselimuti kesamaan hasrat untuk menjadi saksi sejarah yang akan berkumandang hingga melampaui batas-batas AS.

Di Kenya, tanah asal leluhur Obama, orang-orang membanjiri pesta-pesta semalam suntuk untuk mencermati hasil pemilihan. "Malam ini kita tidak akan tidur," kata Valentine Wambi, 23, mahasiswa University of Nairobi, yang berencana bergabung dengan ratusan mahasiswa lain di Ibu Kota Kenya untuk sebuah pesta pemilu. Sekalipun warga Kenya yakin kemenangan Obama tidak akan banyak mengubah kehidupan mereka, hal itu tidak menghalangi mereka memasang potret Obama di minibus-minibus. Pernak-pernik seperti kaus bergambar Obama dijual di berbagai penjuru Kenya.

Di Moneygall, sebuah desa di Irlandia, pesta kemenangan Obama juga berlangsung meriah. Pasalnya, mengacu pada penelitian disimpulkan bahwa leluhur Obama yang bernama Joseph Kearney bermukim di sana sebelum berimigrasi ke AS.

Di Jerman, hasil pemilu AS mendominasi surat kabar, situs internet, dan televisi. Di Paris, salah satu di antara sejumlah perayaan "kurang sopan" yang direncanakan adalah pesta "Goodbye George" untuk mengucapkan selamat berpisah kepada Presiden AS George W. Bush. "Sebagaimana halnya rakyat Prancis kebanyakan, saya gembira Obama menang karena akan benar-benar menjadi isyarat datangnya perubahan," kata Vanessa Doubine, yang tengah berbelanja di Champs-Elysees, Selasa. Kemenangan Obama diharapkan dapat mengubah citra AS.

Demam Obama tidak hanya mewabah di seantero Eropa, tetapi juga menjalar hingga ke pelosok dunia Islam. Umat muslim mengutarakan harapan, Obama dapat mengedepankan kompromi daripada konfrontasi. "Kemenangan Obama membuat dunia ingin menyaksikan AS memperlihatkan sikap politik yang lebih universal dan kosmopolitan," ungkap Rais Yatim, Menlu Malaysia.

Satu-satunya negara di Timur Tengah yang sedih atas kemenangan Obama adalah Israel. Negara Yahudi itu melihat John McCain punya sikap yang lebih tegas terhadap Iran. Sebagian besar rakyat Israel diyakini mendukung McCain dengan pertimbangan dia akan dapat berbuat lebih banyak untuk melindungi keamanan negara dari lontaran rudal Iran.

Para pemimpin Israel memang selama ini tidak secara terbuka menyebutkan siapa kandidat yang mereka dukung. Tetapi, diam-diam mereka menyampaikan keprihatinan terhadap Obama, yang telah membangkitkan kekhawatiran ketika mengatakan dirinya siap berdialog dengan Teheran.

Demam pemilu juga melanda Vietnam, tempat McCain pernah dipenjara sebagai tahanan perang lebih dari lima tahun. Pesawat yang dikemudikannya ditembak jatuh di Hanoi setelah melakukan pengeboman pada 1967. "Dia (McCain) patriotik," kata Le Lan Anh, seorang novelis Vietnam. "Sebagai tentara, dia datang ke sini untuk menghancurkan negara saya. Tetapi, saya mengagumi martabatnya," kata Le.

Indonesia pasti tak mau ketinggalan. Di negara tempat Obama menghabiskan empat tahun masa kecilnya itu perayaan paling meriah terjadi di Sekolah Dasar Menteng, Jakarta Pusat. Sekolah yang pernah menjadi tempat Obama menuntut ilmu itu beberapa hari terakhir memang terlihat sibuk menyambut pilpres AS. "Setiap pagi, sebelum pelajaran dimulai, kita selalu berdoa untuk Barry. Semoga dia menang dalam pemilihan ini," kata Kepala SD Menteng Kuswadiyanto penuh semangat.

Ketika angka-angka di layar kaca menunjukkan kemenangan Obama, ratusan siswa berhamburan ke berbagai arah menuju lapangan meski gerimis mulai turun. Dengan membawa foto Obama mereka meloncat-loncat kegirangan, tak peduli pada hujan. Bagi mereka kemenangan Obama adalah kemenangan mereka. Mereka bangga karena pernah ada murid dari tempat itu yang bisa menjadi presiden AS. (AP/BBC/CNN/iw/tom/noe/hep/iro/kim)

ParaDIsE.group

Piagam Madinah

PIAGAM MADINAH



I. Mukaddimah

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, inilah Piagam Tertulis dari Muhammad SAW di kalangan orang-orang yang beriman dan memeluk Islam (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka.


II. Pembentukan Ummat


Pasal-1

Sesungguhnya mereka satu bangsa Negara (ummat) dan bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia.


III. Hak Asasi Manusia

Pasal-2

Kaum Muhajirin dan Quraisy tetap mempunyai hak asli mereka, saling menanggung, membayar dan menerima uang tebusan darah (diyat) sebagai kompensasi hukuman pembunuhan, dengan cara yang baik dan adil di antara orang-orang beriman.

Pasal-3

1. Bani ‘Auf (dari Yatsrib) tetap mempunyai hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan darah (diyat).

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-4

1. Bani Sa’idah (dari Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-5

1. Bani al-Harits (dari suku Yatsrib) tetap mempunyai hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-6

1. Bani Jusyam (dari suku Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-7

1. Bani Najjar (dari suku Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-8

1. Bani ‘Amr (dari suku Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-9

1. Bani An-Nabit (dari suku Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

Pasal-10

1. Bani ‘Auz (dari suku Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka.

2. Setiap kelompok mereka membayar uang tebusan dengan baik dan adil antara orang-orang beriman.

ParaDIsE.group

Welcome To White House

Welcome To White House

My PresidentHampir seluruh negeri terfokus pada pemilihan presiden AS. Para blogger pun antusias memberitakan hal-hal terkait dengan event akbar itu. Dan.. Obama begitu dinantikan dan diharapkan terpilih menjadi presiden di negeri yang dijuluki polisi dunia itu. Apa kaitannya dengan negara-negara lain jika pun Obama terpilih sebagai presiden? Secara globalnya, tentu hal itu diharapkan membawa perubahan kebijakan politik AS ke arah yang lebih familiar, lebih bersahabat dan ramah dengan negara-negara tetangga.


Sebagaimana dimaklumi, kebijakan politik Bush selama ini sangat tidak populis. Banyak ancamannya menuai kritik dan kebencian tidak saja di kalangan dunia muslim bahkan rakyat Amerika sendiri kurang menyukai. Lebih dari itu, sementara kalangan menilai Bush tidak jauh beda dengan Trio Bomber Bali, hanya beda korban Bush jauh lebih banyak. Puluhan ribu rakyat Iraq terbantai sejak invasinya dengan dalih-dalih tanpa bukti alias rekayasa. Para pakar dan analis politik menganggapnya sebagai imperialisme gaya baru, dendam pribadi dan kilang minyak tujuan utamanya.
Kita masih ingat mendiang Sadam Husein, bukan hanya perlakuannya saja yang kurang bijak dalam menangani 'pesakitan' seorang presiden, tapi juga sangat melukai perasaan umat muslim karena eksekusi dilaksanakan pada hari raya kurban, seolah-olah hendak dikatakan, "Inilah korban Anda yang sebenarnya, orang ini sama saja dengan hewan kurban."

Tak heran kalau masyarakat dunia sangat berharap Obama terpilih sebagai presiden. Dunia berharap peta perpolitakan internasional akan lebih kondusif sepeninggal Bush. Masyarakat juga sangat tidak ingin Mc Cain. Mereka khawatir akan setali tiga uang dengan Bush! CHANGE, we need..![]

ParaDIsE.group